December 22, 2008

bingung

mereka bilang menjauh,
tapi kenyataan yang ada tidak seperti yang mereka bilang...
jadi aneh.
dekat,
dengan keadaan yang berbeda
sulit sungguh buatku.

December 13, 2008

the falling tree


if a tree fell down
so far in a forest,
and nobody heard that.
did it really fall?

Would you

come into my heart?
well,, I'll let you stay
anytime you want to.

December 11, 2008

Messenger Story (9)

[Aku] : Tadi liat kamu
[Kamu] : Eh, halo
[Kamu] : Oia? *hehe. dia ngenalin gw*
[Kamu] : Kapan? Dmn?
[Aku] : Iah
[Aku] : main tenis di sabuga
[Kamu] : oh iya *lagi bareng cewe gw. damn*
[Aku] : jago juga ya mainnya
[Kamu] : emang kmu lg ngapain?
[Aku] : olga juga
[Aku] : fitnes aja, ga bisa maen tenis si..
[Kamu] : mau diajarin?
...
...
...
BUZZ!
[Kamu] : hoy
[Kamu] : diem aja
[Aku] : hmmmm....
[Aku] : ada pacar kamu,ga enak...

December 04, 2008

Messenger Story (9)

[Kamu] : Bu..
[Aku] : Alo pak
[Kamu] : dmn
[Aku] : Lab
[Kamu] : sibuk nih
[Aku] : ga juga, break aja
[Kamu] : ngasistenin?
[Aku] : TA
[Kamu] : Hoo...
[Aku] : hehe
[Kamu] : eh,
[Kamu] : Makan yu
[Aku] : bolehh *waww*
[Kamu] : KBL yah
[Aku] : Iahh
[Aku] : Bedua aja?
[Kamu] : klo mu bawa pasukan juga boleh kok *jangan dong, ga asik ramean!*
[Aku] : traktir iah
[Kamu] : gampang
[Aku] : yauda
[Kamu] : ditunggu, udah disini kok

November 24, 2008

messenger story (8)

[Kamu] hai hai
[Aku] halo
[Kamu] how's life
[Aku] so far is good
[Kamu] nice...
[Aku] you?
[Kamu] no complain
[Aku] hohho, okay
[Aku] sibuk apa skrg? *kangen juga...*
[Kamu] gitu aja
[Kamu] mu osjur anak baru sih
[Aku] ohh. smangat!
[Aku] jadi inget waktu osjur dulu
[Kamu] o really? *oh, lebi tua dari gw?*
[Kamu] how was it?
[Aku] seru
[Aku] jadi kenang2an buat lulus nanti
[Kamu] hmmm...
[Kamu] angkatan brapa btw
[Aku] kirain dah tau
[Kamu] belom
[Aku] 2005
[Kamu] hoo.. *shit. 1 year, man!*
[Aku] knp
[Aku] ga suka ya *u've already had a girlfriend anyway...*
[Kamu] oh. ngga kok.
[Kamu] mu lulus dong... *umur jadi perkara gini...*
[Aku] hehe
[Aku] doain yah
[Kamu] buat?
[Aku] cepet lulus
[Kamu] pasti *ga bisa lebi lama lagikah kita kaya gini?*
[Kamu] mu kerja dimana
[Aku] masi jauh
[Kamu] tapi ada cita2 kan
[Aku] ada
[Aku] schlumberger
[Kamu] didoain
[Aku] :)
[Kamu] :)
[Aku] off dlu yaps

Aku has signed out.

[Kamu] oke *langsung sign out. huh*
[Kamu] have a nice...
[Kamu] life
[Kamu] then *boleh berharap kan?*

lelah [2]

semakin berusaha
menghindarinya,
semakin erat saraf memori ini.

tolong...

adakah arti di balik ini semua?

rush

I've been runnin'

from you.

tonight

you kept calling me,
said you're not okay.
so I ran as fast as I can,
just to be by your side,
seeing you,
children face look a like,
slept in my arm,
hugged me tight.
all I know,
you needed me,
just like before,
when me and you holded hand each other.

lihat aku

hey!
aku disini.
masih ada.
masih berdiri.
di belakangmu.
cuma bisa...
menatap punggungmu yang perlahan menjauh.

lelah

matahari tetap ada,
sinarnya tak lagi terangi duniaku
tak lagi menghangatkan

dia bilang lelah.
bumi tak lagi membutuhkannya
bumi berpaling darinya

untuk apa dia ada?
biarkan saja semuanya terbakar
bersama seluruh energiku
menghanguskan segalanya
bahkan bumi yang dulu mencintainya

temanku berkata...

mungkin,
ia cuma mempertegas statusnya.

mungkin,
bajingan?

kecuali kamu sanggup berpositive thinking.
silakan berpositive thinking sampai suatu titik dimana kamu ngga kuat

*aku bisa?*

kamu bisa.
belum dicoba.
semua orang bisa.

*hmmm....*

tenang. ini baru fasa awal.
semua merasa begitu pada awalnya.

sakit

jatuh.
nyeri.
aku butuh penawarnya.
kamu.

waktu

ayo hitung mundur!

berapa waktu yang pernah kita punya?

dua tahun
empat bulan
tiga belas hari.

ah.

disinfektan

apakah merek-merek pemutih itu berhasil
membersihkan kotoran di kemejamu?

jika iya, aku ingin coba.
bisakah merek itu menghilangkan noda
yang kau tinggalkan
di otakku?

sampai bersih,
bebas dari kenangan tentangmu,
bebas dari rasa rindu,
bebas dari ingin memiliki.

jadi diriku,
yang seperti baru lagi.

satu jam saja

waktu yang kupunya
untuk membuatmu menghilang

November 10, 2008

satu tahun tujuh belas hari


Messenger Story (7)

BUZZ!
[Kamu] Hei... :)
[Aku] :)
[Kamu] Kemana aja
[Aku] Ada disini kok
[Kamu] Jarang online
[Aku] Ohh. *nyadar juga dia. hahha!*
[Aku] Banyak ujian *sengaja*
[Kamu] Hmmm... *nghindarkah..*
[Kamu] Udah slese ujiannya?
[Aku] Masi ada beberapa *emang ga ada ujian kok*
...
[Kamu] Sibuk apa ni
[Aku] Belajar *wae... gw tidur mulu yang ada*
[Kamu] Oh iya ya
[Kamu] Kan ujian *canggung gene sih?!*
...
[Kamu] :)
[Aku] :)
[Kamu] :))
[Aku] :o
[Kamu] :D
[Aku] ;;)
[Kamu] hehehe *kok jadi kirim-kiriman emoticon?! bego amat sih gw*
[Aku] cabs dulu yah
[Aku] laper *buru-buru. supaya dia ga ngajak makan...*

Aku has signed out.

[Kamu] bareng yuk. laper juga nih.
[Kamu] yahh...

November 09, 2008

beauty is you

kamu datang siang itu
dengan pesona disana
yang memerangkapku dalam senyummu
memenjara hati dalam sosokmu
kukira aku jatuh hati.

bertukar kisah yang terdahulu,
berbagi rasa denganmu,
bercerita tentang suka sedihmu,
sesaat waktu berhenti
itu yang mereka bilang
tapi waktu terus berputar bagiku
namun tidak lagi sama
berjalan cepat sekali
secepat degup jantungku
yang mendengar langkah kakimu mendekat
sampai kukira kiamat mau tiba
kukira aku jatuh hati.

kamu, membuatku terpaku
saat kamu tertawa
kamu, membuatku bahagia
dengan sms yang biasa-biasa saja
kamu, membuatku nyaman
karena wangi kemejamu
kamu, membuatku tertarik
dengan gugup wajahmu
kukira aku jatuh hati.

cinta datang di kelasku,
cinta datang di wangi kemejamu,
cinta datang di setiap sms darimu,
cinta datang di seulas tawamu,
cinta datang di balik kisahmu.




*Dy, buat lo ma dia nihh, hehe...*

nyanyian perjalanan

tak kusangka jaLanku, mungkin, masih panjang
saaT yang kuLihat datang,
lalu menghiLang
yang kusayang saTu persatu berpuLang
tak dinYana semua begiTu saja terlewati
kemanakah langkah ini berhenti
lagi?
deja vu
iyakah?
kaLau saja semua sadar
kita hanya beperGian
datang
mampir
lalu pergi lagi
dimana musuh dan kawan hanya ilusi
hanya kiTa sendiRi

flurried mind

I'd been getting numb
then you came like a nuiSance that bRought me the waRmth
I'm hapPy to feeL so caLLed froth of love
aLthough my heart looked like a fRight

We cRy, smiLe, and shouT togeTher
bLending in fRiendship
that exisT fronTier
Will we be like that?
a thing what they called beLoved friend

I'm in conFusion
cauSe loSing my fRiend and getting a sorrow
I'm easiLy frightened to love again
meanwhile..

I wanT you mine

sebatang cokelat pahit

Shit. I left hundred misscall for you... but you even don't care. Coba lagi deh...
Tutt.. Tutt.. Tutt.. Tutt
Lagi-lagi ga diangkat.
Sabar... Sabar... Sekali lagi.
Nah, diangkat! Deg-degan.
"Halo?"
"Lagi dimana?" Gw ngga pake salam. Lupa. Terlalu gugup. Moga-moga ngga kentara.
"Kenapa?" Malah balik tanya sih!
"Sibuk?"
"Ngga terlalu. Kenapa?"
"Ada yang mau gw kasih..."
"Ohh..."
"So?"
"Oh sori. Di depan. Kesini aja kalo mau."
Of course I will. I won't let you think I need to meet. Well, actually I am. Fhiuh..jaga harga diri Bu...

Kamu disana. Memotret. Apa yang kamu bingkai? Perempuan-perempuan cantik yang berkebaya, bergaun, yang jadi pendamping wisuda orang lain? Teman-temanmu? Gebetan baru kamu? Wisudawan?
Aku agak takut mendekat. Takut dengan pandangan teman-temanmu tentangku. We definitely finished. But not yet for me. I wish I couLd be yours. Again. Aku tidak akan memintanya. Harga diri ini sudah kutukar dengan mencarimu kesini. Melihatmu memotret.
Gugup. Sangat. Sudah kutelan ludahku berkali-kali.
"Ehm...hai."
"Oh. Hei..."
"Ada yang mau gw kasih. Oleh-oleh." Kusodorkan padamu. Tangan ini menggantung. Please...
"Hmmm.. Tapi ngga ada tempatnya."
Aku melirik tas pinggang yang kamu kenakan sekarang.
Yes. Kamu sadar pakai tas itu!
Kamu membukanya. Kosong. You get it.
"Dahh..."
"Dah..."

Langit memang tahu suasana hati. Maaf awan, hujanku turun lebih dulu.


*for my best friend : don't cry!*

kenapa pria bertingkah seperti ini

Teman yang kuceritakan disini adalah seorang pria. Pria bertubuh lengkap (ngga cacat, baik fisik maupun otaknya,hehe)!, berperangai lembut, tapi berubah kepribadiannya kalau sedang bersama teman-temannya yang lain.
Dia punya pacar. Belum sebulan. Kita sebut saja dia Lady. Aku tahu pacarnya ini lewat curhatnya lain waktu. Suatu hari, dia mengeluhkan sesuatu padaku.

"Mha, kok gw kadang kepikiran si Gadis yak?"
Si Gadis yang dimaksud disini adalah seorang mahasiswi yang DULU pernah punya kisah manis di kehidupan temanku ini.

"Maksud lo? Jangan bilang lo inget-inget dia lagi..."
Karena sesuatu hal, temanku tidak bisa menyatakan perasaannya pada si Gadis. We don't need that. World knows the line between them. Sometimes we don't have to say L word. And here they are. Goes separated each other.

"Gw lebih nyaman sama Gadis daripada sama Lady. Gw lebih bisa jadi diri gw sendiri sama dia..."
Shoot. I know what kind of story it was.

"Who are you anyway? A jerky ass? Sorry, but I really have to be honest to you."
Kasar. Memang.
"Terserah mu lo bilang apa. Kayaknya gw emang brengsek."
"Tanpa lo bilang, lo udah ngeliatin diri lo brengsek tau!"
Aku kesal. Berulang-ulang dulu ia katakan padaku, bahwa ia sangat menyayangi pacarnya.

"Kenapa tiba-tina lo jadi begini? Ada sesuatu ya?"
"Tadi Gadis nelpon gw. Udah lama juga yah gw ngga ngobrol kayak gitu sama dia. 80 menit."
You even count the moment you had with her. What a jerk.
"Gw ga bisa kayak gitu kalo sama Lady Mha... Padahal dia cewe gw. Gw lebih jadi diri gw sendiri sama Gadis."
"Then why you didn't tell her before? You might not believe. But I'm truly don't like Gadis. Sorry... I'm not hating her. I just don't like her. Much."
"Lo munafik Boy! Dulu waktu dia masih sendiri, lo ga berani nyatain, dengan alasan dia baru putus... Rasain sekarang! Lo bilang udah ga ada apa-apa lagi sama dia. Sekarang... telen ludah lo sendiri!"
Bebal. Pria hanya memberi alasan. Bukan solusi. TIdak pernah ada solusi di antara mereka berdua. Itu masalahnya.

"Sekarang gimana? Kasian kan cewe lo?! Dia ngga tahu apa-apa tentang Gadis kan? Padahal mereka kenal. Lo ngga pernah bilang kan ke dia?"
"Iyah. Gw ngga bilang... Kok lo tau Mha?"
Because I had a same story, you silly! I wish I could forget. But I couldn't.

"Lo ngga bilang? LO BELUM BILANG. Kenapa gw sebut BELUM BILANG? Karena lo harus ceritain tentang dia sama cewe lo. They definitely know each other. That's why you have to."
Temanku diam.
"Gw bakal nyeritain tentang Gadis. Secepatnya."

Wanita memakai otaknya dengan perasaan. Pria dengan egonya. Gengsinya. Harga diri sebagai seorang keturunan Adam.
Dia berpikir, jika aku melanjutkan hidup, toh tidak akan berpengaruh apa-apa dengan hidupku nanti. Tuhan menunjukkan jalan. Dengan cara-Nya. Dengan pembicaraan dari hati ke hati selama delapan puluh menit melalui jaringan nirkabel.
Temanku mendekati perempuan lain, membuat cerita baru, dan meninggalkan 'jejaknya' di hati perempuan terdahulu. Salah? Tidak juga, karena mereka tidak pernah yakin untuk melanjutkan kisah mereka.

Disinilah temanku berdiri. Gundah. Bingung dengan perasaannya sendiri. Dia tahu dia sayang siapa. Tapi dia tidak sadar, 'menyimpan' kisah yang lain di belahan lain otaknya. Ibarat kotak pandora. Disimpan jauh di sudut yang gelap. Kecil. Hanya nol koma sekian persen. Tapi isinya radioaktif. Suatu saat jika ada trigger yang menyentuhnya, kotak itu dapat meledak kapan saja.

Tidak adil bagi pacar temanku. Dia dibandingkan. Sudah jelas beda. Beda manusia. Beda watak. Beda pola pikir. Beda tingkah laku. Wajar jika ia menuntut padamu sekarang. Menginginkan porsi kasih sayang yang lebih. Totally different with someone you cared about before. She might not believe you anymore. Okay. A lil bit. But you deserve it.
Sejak awal, pondasi hubunganmu sudah salah, Teman...

November 08, 2008

inginku

aku bukan konstelasi bintang
tapi aku bisa jadi matahari untukmu
dengan sinar paling terang,
paling kuat,
nanti.

messenger story (6)

[Aku] Kmrn aq lihat kmu
[Kamu] Oya? Dmn?
[Aku] DPR
[Kamu] G inget
[Aku] Yakin ga inget.. *bohong*
[Kamu] Iya bnr. Lewat doang klii
[Aku] Ga kok
[Kamu] Ak dsna ngapain
[Aku] Liat buku. Nulis2 gitu *sama cewe. rambutnya bagus kya artis iklan sampo*
[Kamu] Ohh itu
[Kamu] Lg bantuin bqn tugas
[Aku] Ohh *don't say she's your girlfriend*
[Kamu] Bnyk bgt *sama cewe gue*
[Aku] Hmmm *ga bilang dia siapa...*
[Kamu] Knp?
[Aku] Ngga.
[Aku] Gapapa. Just asking.
[Aku] Abis kLyatannya sibuk bgt *iLfiL*

Aku has signed out.

November 07, 2008

Messenger Story (5)

[Kamu] Td ke PAU ya?
[Aku] Ko tau
[Kamu] Kan td jg lg dsana
[Aku] Ko ga nyapa *hiks*
[Kamu] Emg msh inget
[Aku] Ya iya. Kan blum pikun *ga mungkin tiba2 amnesia, elo gitu..*
[Kamu] Yodah
[Aku] Yaudah kenapa?
[Kamu] Laen kali nyapa
[Aku] Gitu dong
[Kamu] Janji ya?
[Aku] Janji apa?
[Kamu] Ga bakal nyuekin *ego gede nihh*
[Aku] Iyah. Asal ga malu-maluin aja nyapanya *pasti gw waro duduL!*
[Kamu] Ga bkl treak2 kek ada maLing ko
[Aku] Hehe.. :))
[Kamu] Gi dmn
[Aku] Kosan
[Kamu] Dah mkn
[Aku] Blum. Ujan. Males kluar
[Kamu] Ohh
[Kamu] Klo dkasih mau? *nolak ga ya?*
[Aku] Mau laa. Namanya juga gratisan.
[Kamu] Dasar
[Aku] Manusiawi kali
[Aku] Semua yg gratis
[Aku] Hahha
[Kamu] Iya sihh *duh, gimana nihh*
[Kamu] Knp td ga bli mkn sblm ujan
[Aku] Udh niat.
[Aku] Eh..ujannya keburu gede.
[Kamu] Ohh gitu
[Kamu] Msh mau yg gratis?
[Aku] Mauuu
[Kamu] Yauda bukain pintu klo gt
[Kamu] Diluar sini dingin
[Kamu] Keujanan nihh
[Kamu] Tar makanannya kburu dingin
[Aku] Ohh?? *aduh, kamar gw brantakan! Inspeksi dadakan gini sehh??!*

Kamu has signed out.

November 06, 2008

Perempuan

kemanjaan,
pujian,
sentuhan,
belaian,
sanjungan,
kecantikan,
empati,
godaan,
bujukan,
dekapan,
perhatian,
kepercayaan,
sensitif,
kepekaan,
kemungkinan,
dipuja,
dukungan,
ciuman,
pesona,
diidamkan,
romantis.


Sepotong Ayam Goreng

Lezat memikat.
Menahan mata semua yang memandangnya,
menciptakan ingin - ingin semata,
dibalik garing kulitnya,
lemak di bawah sayapnya,
padat berisi seutuhnya.
Aahh..
aku ingin sekali.
Laparr...
Tapi kamu datang,
aku jadi tidak lapar lagi.

lamunan

biarkan saja mereka bicara
aku masih punya telinga untuk mendengarkan.
tak perlu seribu kata untuk mengatakannya
aku dengar dari jauhnya dua puluh kilometer.
suramnya dunia yang membunuhku pelan - pelan
kututup semua karena aku melihatmu.
datar,
tidak butuh banyak ekspresi,
hatiku tetap terbuka,
menyelesak cepat di semua jalur neuron otak ini,
menjalin simpul memori,
kusimpan semua dalam ingatanku,
tentang kamu.

Matamu

Bolanya bersinar,
berkilauan,
tapi tidak seperti bintang.
Kamu...
punya cahayamu sendiri.

Telak menghujam,
tajam,
tepat sasaran,
tapi tidak seperti panah.
Kamu...
punya kecepatanmu sendiri.
Tanpa busurnya.

Teduh menghembus,
memayungi laksana pohon.
Basah,
eloknya daun embun.
Cantik,
rupawan pelangi sehabis hujan.

Tanpa kata,
tanpa bicara,
bolehkah kumiliki
matamu saja?

November 04, 2008

Messenger Story (4)

[Kamu] :)
[Aku] Haiii
[Kamu] Ceria amat
[Aku] Hujan siy
[Kamu] Kok? Klo hujan kang a bisa kemana2
[Aku] Hujan itu rizki
[Kamu] Iya dehh
[Kamu] Btw knp suka hujan?
[Aku] Hujan itu indah
[Kamu] Apanya?
[Aku] Smuany
[Aku] dr awal sampe akhir
[Kamu] Melankolis
[Aku] Krn Tuhan tahu, g smua suka terik
[Aku] Makany Tuhan turunkan hujan
[Kamu] hoo
[Aku] :) *dasar.. ga ngerti yang romantis!*
[Kamu] Ga ngerti
[Aku] Hehe *Nah kan?!*
...
[Aku] Ranselnya bgs y kmrn
[Kamu] Hehe. Mau?
[Aku] :"> Mauu
[Kamu] Punya kain bekas?
[Aku] Ada. Batik jg.
[Kamu] Nyama2in aja!
[Aku] Emg km aj yg pny batik?!
[Kamu] Jgn ngambek dong
...
[Kamu] Hey!
[Kamu] Biayanya gratis dehh
[Aku] Oke!
[Kamu] Dasar! Ngrjain ya?
[Aku] Hahha. Gotcha!
[Kamu] Yauda mu kapan dibwatin?
[Aku] Soon
[Kamu] Kainnya?
[Aku] Dibawa skrg deh
[Kamu] Ktmu dmn
[Aku] Up 2 u
[Kamu] Comlabs lagi aja deh
[Aku] Hobi bgt k comlabs
[Kamu] Ga da tmpt laen si.
[Kamu] DPR mau?
[Aku] G ah. Bnyk org lewad.
[Kamu] Emang knapa?
[Aku] G sk keramaian.
[Kamu] Ohh
[Kamu] Mau ke himpunan?
[Aku] Ga! Comlabs aja! *giLa apa di himp? banyak orang!*
[Kamu] :p
[Aku] Mpe ktemu
[Kamu] Emang kapan
[Aku] Oh iah. hehe :D
[Kamu] Jam 5?
[Aku] Sore amat
[Kamu] Yauda, maunya jam brp
[Aku] Skrg aja yaa.. Aku udh di comlabs..
...
[Kamu] Hah? :o *waduh*
Kamu has signed out.

Obsesi atau Ambisi?

Pernah punya sesuatu yang diinginkan?
Pasti. Bukan manusia kalo ngga pernah.
Sangat ingin sampe kita bicara tentang itu terus - menerus?
Pernah?
Aku pernah.
Pernah berusaha dapetin keinginan itu gimana pun caranya?
Bener-bener cita-cita atau cuma ledakan emosi sesaat sih?
Dua-duanya aku pernah.

Menurut yang aku baca di kompas.com,,
Obsesi adalah sejenis ide, emosi, atau bayangan yang tidak terkendali,,sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas.
Kalo udah niat, usaha keras, dan fokus tingkat dewa.. namanya ambisi. Yap.
Sesuatu yang dikerjain dengan memaksakan diri, jadi obsesi. Membabi buta(kasian yah si babi..dibikin buta teruss, hahha).

Aku pernah punya obsesi tentang seseorang yang aku harap..bisa dekat dengannya. He was totally my obsession. I was crazy in love. Deeply. And my best friends said that I was changed in something. Well yeah, he changed me, a lot.
Berharap..dapat menjadi sesuatu yang berarti untuk dia. Meaningful. Tentang dia...yang ngga pernah jadi sesuatu yang istimewa secara nyata. Dekat. Sangat. Tapi kedekatan itu membuatku berpikir...dia ngga akan pernah jadi 'seseorang'.
Lambat laun aku kenal dia... selama itu pula aku memutuskan untuk 'berhenti'.
Berhenti menjadikannya obsesi. Berhenti melakukan sesuatu 'yang bukan diriku'. Waktu itu aku berpikir bahwa aku tidak akan pernah menjadi 'yang berharga' untuk dia.
Ternyata aku salah.
Untuk beberapa waktu yang lama kami hilang kontak..sampai dia menghubungiku duluan. Kami bertukar cerita, sharing, dan mengenang masa-masa dimana kami dekat dulu. SMS yang dikirimkannya cukup buat aku kaget..
"Dyz, why we didn't together before?"
"I thought I couldn't..."
"Well, you did a lot to me. But I was thinking that you'd out of my reach."
Surprise!
I wish I knew. Tapi aku bersyukur. Kalau tau, aku ngga akan pernah berpikir jernih lagi. Kalau tau, aku ngga akan seperti sekarang. Melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang dia. Kalau tau, aku bakal sakit dari dulu.

Obsesi membuat kita gila. Tapi juga membuat kita tertawa saat berhasil melewatinya.
Kenangan membuat kita kuat. Obsesi akan kenangan membuat kita yakin akan keputusan.

Lagu Apa yang Lo Denger Saat Ini?

Yang lagi gw puter di playlist gw saat ini, tergantung mood,,jadi bisa punya soundtrack tiap harinya. Sekarang mah yang ini-ini aja.. ampe bosen. Ampe abis batre.

1. If I were A Boy (katanya Beyonce ganti nama jadi Sasha)
2. Lucky (Colbie Caillat-Jason Mraz,, jato cinta sama )
3. Oh Baby (Cinta Laura, beat-nya bagus..jangan sala sangka!)
4. Angel Brought Me Here (Guy Sebastian,,ampe kapan pun..sayang bgt sama lagu ini)
5. Fuck You (Eamon,,hmm hehe.. ga kome ah!)
6. Sahabat Kecil (Ipang,, ni lagu baguuusss!! Jadi inget ngeliat 'si itu' pas nonton Laskar Pelangi)
7. Beauty is You (Abdul & The Coffee,, dia bgt ^_^)
8. So Far (Mario Winans)
9. Crush (David Archuletta)
10. Take a Bow (Rihanna)
11. I Stay in Love (Mariah Carey)

Nyata

Kamu...
Dekat,
sangat.
Kutahan nafas,
berdegup,
diam,
bicara,
diam.

Kamu...
disana.
Indah.
Tak terjangkau.
Sedih,
menetes,
tumpah,
diam.

Kenapa?
Sulit.
Aku ada.
Kamu ada.
Stagnan.
Tak terjadi apa-apa!

Messenger Story (3)

BUZZ!
[Aku] Hi there...
[Kamu] Hi
[Kamu] Tumben
[Kamu] Nyapa duluan
[Aku] Ga boleh yaa... :( *shit. tau gitu g disapa*
[Kamu] Boleh kok
[Kamu] Boleh bgt
[Aku] :">
[Kamu] Kuliah?
[Aku] Udh beres
[Kamu] Hoo,,enaknya
[Kamu] Baru mau nih
[Aku] Gih kuliah!
[Kamu] Dosenna blum dtg
[Aku] Hoo...
...
...
BUZZ!
[Kamu] Kok diem?
[Aku] Abisan ga ditanya
[Kamu] Ohh,,mesti ditanya ya
[Aku] :D *keabisan obrolan*
[Kamu] Dimana
[Aku] Labkom
[Kamu] Besok brs kul jam brp
[Aku] Jam 1
[Kamu] Sipp *bisa gw ajak*
[Aku] Apanya yg sip?
[Kamu] Jamnya :p,, heheh
[Aku] Dasar aneh
[Kamu] Tunggu dpan comlabs y
[Aku] Haa? Ngapain?
[Kamu] Makan siang
[Aku] Ohh *God, dya ngajak gw makan!*
[Kamu] Bisa ngga
[Kamu] Apa udah ada janji?
[Aku] Hmm...
[Aku] Belum kug *kalopun ada gw bataLin dehh*
[Kamu] Jadi oke ya?
[Aku] Hmm... *gantungin dulu,,byar ga keliatan mau bgt,,hahha*
[Kamu] Ngga mau juga gapapa
[Aku] Emangnya jam segitu ga kuliah?
[Kamu] Kul pagi doang
[Kamu] So?
[Aku] Oke deh
[Kamu] Gw pake ransel batik
[Aku] Hah?
[Aku] Tar sala orang gmn
[Kamu] Ga bakal
[Kamu] Cuma satu yang pake ransel batik
[Kamu] Abis baju2 batikny dah jlek,dijadiin ransel dehh
[Aku] Kreatip :D *dya bisa jait..gw ngga*
[Kamu] Sayang klo dibuang
[Aku] Bikinin
[Kamu] Kasih aja kainnya,tar dibwatin
...
...
[Kamu] Mpe ktemu bsk y
[Aku] :) *kya kyaaa*
[Kamu] Dosen dah dtg nih *pdhl g usa dtg skalian*
[Kamu] Bye
[Aku] Dadahh

Kamu has signed out.

November 02, 2008

Mencintai Seseorang

Terkadang kita bingung mengartikan perasaan dalam hati sendiri. Susah? Ngga juga. Cuma teramat tak terdefinisikan. Kalo orang matematika bilang,,,istilahnya "tak hingga" atau "tak wajar". Bener ngga? Maaph ya, aku bukan anak Matematika.

Satu - persatu orang - orang datang dan pergi di kehidupan kita. Seperti hidup seonggok makhluk (agak aneh pemilihan kosa katanya,,ahhahaha...). Setiap mortalitas pasti disertai natalitas juga. Ada orang yang berkesan, bahkan terkadang meninggalkan kebencian. Tetapi pasti...ada orang - orang yang meninggalkan sekelumit cerita tertentu dalam kehidupanmu, mungkin hatimu.


Mencintai seseorang itu sebentuk kata kerja kehidupan. Dan cinta, kata 'hidup' yang abstrak. Dalam tak terdefinisi. Ada dengan harapan. Hidup dengan pengalaman. Langkahnya merayap pelan namun pasti. Kalau dari pengalamanku... urutannya kira - kira seperti ini :
*melihat dengan mata*
Kamu sadar ia ada. Nyata. Di sekitarmu. Saat itu kamu berpikir, "Oh. Itu 'dia'." Just it.

*tertarik*
Kamu mulai memperhatikannya. Ingin tahu kehidupannya. Porsinya belum tinggi. Hanya ingin tahu. Biasanya muncul dari obrolan pertama.
"Eh, anak mana si?"
"Pacarnya yang mana ya? Sukur - sukur masi single..."
"Dia nongkrongnya dimana?"
"Temen deketnya gw kenal ngga ya?"
"Orangnya kayak apa seh? Kayaknya anaknya seru..."

*menyukai*
Mulai memperhatikan kebiasaannya. Suka hal - hal kecil yang dia lakukan. Suka sifat tertentu dari dia. Ada indikasi 'membandingkan'. Melihat kelebihan. Bertanya lebih jauh tentang dia...dengan orang terdekatnya yang kamu tau.

*mencintai*
"Asal dengan kamu, aku ngerasa cukup."
"Ngga peduli orang bilang, saya cuma 'sayang' aja. Salah?"
"Ga perlu jadi orang lain di depanku."
"It's just you and me. That's enough."

Kenapa banyak yang nyaman dengan ini, 'cinta'? Karena kita ga akan pernah tahu sebelum mencoba. Ngga akan ada indahnya ketinggian sebelum terbang, meskipun sakitnya jatuh pasti terasa. Kita bahagia dengan perasaan itu.
Kepakan sayap kupu - kupu di perutmu,
keringat dingin yang mengucur di dahimu saat bertemu,
kadar feromon berlebih saat membicarakannya,
perasaan senang tak terkira waktu mengobrol,
degup jantung tak keruan,
hari yang terasa lebih indah di saat terburuk bahkan tersibuk sekalipun...
Pernah mengalaminya? :)


Kamu mungkin mencintainya. Atau pernah mencintainya. Kenapa mungkin? Sebab saat akhir kamu tahu bahwa dia bukan satu - satunya. Dia yang selama ini kamu sayangi tidak pernah tahu dalamnya isi hatimu kepadanya. Sampai kapan? Tergantung sikap kita. Cukup menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Ada pula yang berkata, perasaan kita terasa lebih indah jika kita tidak pernah menemukan keberanian untuk mengungkapkannya. Ah, tergantung persepsi. Masa yang akan datang bergantung pada kuasa Tuhan dan sikap kita sendiri. Kita mana tahu apa yang akan terjadi nantinya. Ya kan?

Jangan pernah menyesal. Perasaanmu kepadanya adalah harta yang berharga. Membuka memori otak kita untuk hidup lebih bermakna, bahkan bisa sebagai awal untuk menjalankan kehidupan berikutnya. Kamu tidak akan pernah melangkah lebih baik jika melupakan rasa sakit atau kegagalan yang dihadapi sebelumnya.

Mencintai Seseorang

Terkadang kita bingung mengartikan perasaan dalam hati sendiri. Susah? Ngga juga. Cuma teramat tak terdefinisikan. Kalo orang matematika bilang,,,istilahnya "tak hingga" atau "tak wajar". Bener ngga? Maaph ya, aku bukan anak Matematika.

Satu - persatu orang - orang datang dan pergi di kehidupan kita. Seperti hidup seonggok makhluk (agak aneh pemilihan kosa katanya,,ahhahaha...). Setiap mortalitas pasti disertai natalitas juga. Ada orang yang berkesan, bahkan terkadang meninggalkan kebencian. Tetapi pasti...ada orang - orang yang meninggalkan sekelumit cerita tertentu dalam kehidupanmu, mungkin hatimu.

Kamu mungkin mencintainya. Atau pernah mencintainya. Dia yang selama ini kamu sayangi tidak pernah tahu dalamnya isi hatimu kepadanya. Sampai kapan? Tergantung sikap kita. Cukup menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Ada pula yang berkata, perasaan kita terasa lebih indah jika kita tidak pernah menemukan keberanian untuk mengungkapkannya. Ah, tergantung persepsi. Masa yang akan datang bergantung pada kuasa Tuhan dan sikap kita sendiri. Kita mana tahu apa yang akan terjadi nantinya. Ya kan?

Jangan pernah menyesal. Perasaanmu kepadanya adalah harta yang berharga. Membuka memori otak kita untuk hidup lebih bermakna, bahkan bisa sebagai awal untuk menjalankan kehidupan berikutnya. Kamu tidak akan pernah melangkah lebih baik jika melupakan rasa sakit atau kegagalan yang dihadapi sebelumnya.

Mencintai itu sebentuk kata kerja kehidupan. Dan cinta, kata 'hidup' yang abstrak. Dalam tak terdefinisi. Ada dengan harapan. Hidup dengan pengalaman. Langkahnya meryap pelan namun pasti.

Menanti Pagi

Sadarkah semua orang..kita diberi anugerah pagi di setiap harinya? Saat dingin yang muncuL memaksa kita untuk bangun dan bergegas. Bersuci dan mensyukuri,,di hari ini,,kita masih diberi kesempatan untuk membuka mata dan memuLai hari ini.
Tidak juga aku.. Mereka turut menyambut pagi dengan sukacita.
Bersinar dan mempercantik hari ini dengan sinar keemasan.
Menyejukkan hari dengan tetesan cinta. MemuLas mata,,cakrawaLa yang terang..semakin terang..

Semakin indahkah pagiku?
Aku.
Dengan jiwa yang tersenyum.
Bahagia.
Dan akan lebih bahagia,,kaLau saja..

kaLau saja kudapati engkau saat ku bangun di setiap paginya.

Flash back? Maybe

Gi ujan ni, sebentar brenti..sbentar" ujan lagi. Langit mendung terus. JaLanan becek muLu. Sepi. Dingin. Pikiran gw lagi kmana mana. Otak gw bLom bisa dipake bLajar, padahaL ada UTS minggu depan. Gimana atuh, Mha??

Adapted from "For The Rose" :
Untuk dia yang berharga.
Satu bintang,dua bintang,
tiga bintang.
Bahkan seLuruh bintang yang bisa kita raih
akan kita berikan untuk dia.
Yang tersayang,
yang tersayang...

Jadi inget masa lalu. kenapa ya kLo ujan, hati jadi meLLow? Ngerasa bersyukur ma apa yang dipunya n yang bisa dinikmatin sekarang ini. Meski masaLah daLam kLuarga masi berputar disitu aja. Mom-Dad... Dunno ahh...
Kita ga pernah tau apa yang jadi konsekuensi dari sesuatu yang kita lakukan. Apa akibatnya untuk ke depan..apa pengorbanannya..apa hikmahnya. Itu baru bisa kita ngerti, kita rasain, nanti. Apa itu jadi penyesaLan, ato maLah jadi sesuatu yang bisa bikin kita kuat, nambah tegar, dan bersyukur.


Jangan duLu brusaha lupain seseorang seLama hati masih terikat sama dia. BeLum yakin. BakaL berat. Susah jadinya nanti. Nikmati saja. Bahkan rasa sakit kadang lebih terasa menyamankan (Aku terbiasa dengan itu, bagaimana denganmu?)

Siapa yang pernah bisa tahu apa yang akan terjadi daLam hidupnya. Semuanya masaLah piLihan. Kayak ruas" jaLan. Tuhan kasi pilihan bwat kita untuk jaLanin semuanya. Mu suka ma siapa. Mu sayang ma siapa... Suka ato ngga, kita udah piLih jaLan itu, meski ternyata di tengah" ada yang ngehaLangin...bikin macet. Ato ada haL lain yang justru menyenangkan bwat kita, mempermulus jalan kita dalam mencapai segala sesuatu.

Tuhan memberikan yang kita inginkan, sesuai cara-Nya. Hanya saja, manusia itu sombong. Lupa. Banyak berharap dan meminta, tanpa sadar kita sudah diberi 'lebih'. Ngga dikasih...mengeluh. Sudah dikasih? Curigaan. Prasangka.

Manusia itu dibesarkan dengan prasangka. Baik dan buruk. Tapi sama Tuhannya sendiri aja kok berprasangka. Kalau Dia cabut segalanya dari kita gimana?? Bisa apa kita? Semoga aku bisa lebih bersyukur. Dikasih sehat (most important thing to live), keluarga, temen - temen, an harta yang cukup.

Terima kasih Tuhan...kau beri aku cukup hati untuk bisa ngerasain kasih sayang...
Kau beri aku sahabat...
Kau beri aku orang yang bisa menerima diri ini,

for what I am,,
not for what I shouLd be...

Friend is a ship...that never shrunk


_li'l*snaiL*in*a*huge*heart_


To My Beloved

I bring you my hands

which no one ever touch,

with my open arms

the books of dreams

the alphabets of sweetness

with my hard eyes

watching you in every single moment

Let discover something

the raindrops, in my heartbeat..

the leaves, under the dead tree, but lives in my heaven..

the hidden flowers, in my stupid cold winter

remembering me

of you..

When The Nite Comes

In the touch of pouring rain

feeling soft of the night wind

and dreaming away

in many unspoken words

But I discover what I found

a shining star

sparkling...brightly

which reached out all of me

having me to sing a melody

with perfect harmony

for an angel beside me



-------May 18th 2006-------

Mi Manana Sol

Saat terbangun di pagi buta..

memandang penuh langit - langit kamarku

Termenung sejenak...kemudian berdoa

Menyadari radioku masih menyala

lantunkan lagu

Lagu kau dan aku

Flashback sekejap ke masa - masa itu

Mi Manana Sol...

aku masih ingat kamu

tapi bolehkah?

Tersadar hati ini tidak menggapaimu lagi

kubelai 'angin kecil' yang menemaniku

kusayangi ia...

tapi bukan seperti kusayangi engkau

kurindukan ia...

tapi bukan seperti kurindukan engkau

Aku tahu engkau tahu

cerita tentang aku...

dan 'angin kecil'ku...




Juni 2006


Querida [tiga]

I heard them talking in my radio. 'Love is blind'. Buta untuk siapa? Memang tidak salah...tapi menurutku itu juga tidak terlalu benar. Lagi - lagi bergantung pada perspektifnya.
'Love is an obsession'. Ia berkeliaran seperti hantu penasaran...mengganggu otak dan pikiran kita. Menakutkan...mampu menyelami pikiran umtuk melakukan kebodohan.
Bersemayam agar kita senantiasa melakukan pencarian...ke tempat si 'cinta' berada...ke tempat orang terkasih yang kita punya.

Obsesi itu ledakan sesaat. Kusadari itu...kutahu dunia tak selamanya dia.
Yang kulakukan hanya ikhlas semata. Meski 'hantu penasaran' itu masih mengganggu pikiranku.

Tuhan, lepaskanlah ia...

Querida [dua]

waktu takkan pernah melangkah mundur...

yang kurasakan hanya turbulensi menyakitkan...bergaung di setiap celahku...

saat kau dekat...namun terasa amat jauh...

tak terjangkau...


kau ingin esok yang sama...kutahu esok takkan pernah sama...

situasi menyulitkan kita...hingga kututup buku hatiku...

meski kutahu buku hatimu tetap terbuka...namun lembar kisahku takkan berlanjut disana...sebab selanjutnya dia yang akan mengisinya...

Querida [satu]

Saat ku meLangkah ke depan...kutahu sosoknya masih dapat kuLihat...sanggupkah ke bertahan dari terpaan waktu saat ini?

Aku kehiLangan irama...Di manakah ia bersembunyi...Aku tidak dapat melihatnya...Mimpi pun tidak...

Bodoh!

Sejak awaL ia ...irama itu...memang tidak pernah ada...!!!

Messenger Story (2)

BUZZ!
[Kamu] Hi there...
[Aku] Hi...
[Kamu] Dimana?
[Aku] Kosan temen
[Kamu] Di...?
[Aku] Hehehe...
[Aku] Detektif nih yaa
[Kamu] Cuma pengen tau. Ga kasih juga gapapa kok..
[Aku] Yee.. pundung!
[Kamu] Ih. Siapa?? :(
[Aku] Ya kamu :p
[Aku] Cisitu
[Kamu] Ohhh
[Kamu] Deket dong?
[Aku] Deket siapa?
[Kamu] Kosanku
[Kamu] Hehehe... :p
...
BUZZ!
[Kamu] Hei
[Aku] Yaa..?
[Kamu] Kok diem?
[Aku] Hehehe
[Aku] :)
[Kamu] Ga kul?
[Aku] Nanti siang. Kamu?
[Kamu] Nih lagi kul :p
[Aku] Ehh.. Nakal yaa.
[Aku] Bilangin dosennya nih yaa
[Kamu] Biar. Gih bilang
[Aku] Dasar!
[Kamu] Bocen. x(
[Aku] Hahaha. Ngantuk yaa
[Kamu] Iya nih
[Aku] Males
[Kamu] Siapa coba yang YM sm aq malem2...
[Aku] :p
[Aku] Sori deeeehhh
[Aku] Ga lagi
[Kamu] Tahpapa
[Aku] Beneran
[Kamu] Iya
[Aku] :) Yaudah
[Aku] Btw ak mandi dlu yaps..
[Kamu] Jadi dr td tu blum mandi?!
[Aku] :p
[Aku] Hehe
[Kamu] Gih
[Aku] Bye...
[Kamu] Bye

Aku has signed out.

[Kamu] Eh..
[Kamu] Yahh...

October 30, 2008

Sekelumit Tentang Ibuku

Ini cerita Ibu waktu temen baiknya ulang taun. Namanya Tante Eni.
Pagi itu, hari apa ya? Aku lupa. Pokoknya si aku dibangunin dengan paksa ama Ibu.

"Teh.. Teteh. Geura hudang!"
"Naon sih Bu? Masih pagi teh meni ribut..."
"Inih... Tante Eni teh ulang taun. Terus sekarang ngajak Ibu ama yang lain (masih temen-temenya beliau) buat makan-makan. Ibu pake baju apa ya Teh?"
*Duh Gusti...*
"Maunya yang kayak gimana?"

Ibu adalah tipikal wanita lima puluhan yang gengsi disebut tua. Tua itu pasti...tapi keliatan lebi muda ga ada salahnya kan? Begitu menurut beliau.

"Yang keren tapi ga norak."
Aku terdiam. Bingung. Trus akhirnya aku bangun juga. Ngulet-ngulet bentar...
"Batik ajah."
"Tapi Ibu pengen pake punya Teteh ajah. Yang biru yah. Nih... Oke kan aku?"
Ngeliat Ibu muter-muter depan kaca pake batik punya aku...serasa ngeliat diri sendiri kalo mau pergi keluar. Hahha. Like mother like daughter.
"Yaudah yang ituh we."
"Tapi aku keliatan kayak ibu-ibu yang lain ngga?"
*Da iya... Apalagi coba? Wanita paro baya dengan tiga anak perempuan yang udah ngga bisa dibilang anak kecil lagi. Mau disebut apa lagi? Araneh wae...*
"Oh iyah Teh. Tasnya yang inih aja kali yah? Aku pake tas kamu ajah ya Teh... Yang coklat, yang kecil, alus pisan..." sembari nunjuk ke koleksi tas di gantungan. Tas-tasku. Bukan tas Ibu.
"Iyah. Kumaha Ibu we..."
"Eh. Ibu mau pake jins yahh," kata beliau sambil sibuk bongkar-bongkar lemari. Lemari bajuku tepatnya...

Akhirnya siang itu Ibu pergi dengan temen-temen mainnya.
Menjelang Isya, Ibu baru pulang.

"Teh, tadi kan Ibu ke Peveje. Nonton Laskar Pelangi. Keren yah Peveje teh. Engke mah lamun ulin deui moal ka Pasar Baru. Bosenn..."
Aku diem. Mratiin Ibu yang ganti baju sambil ngoceh.
"Terus yahh, tadi kan Ibu liat sepatu. Meni awis."
"Yah.. da kalo mau murah mah Pasar Baru we.. Tong hayang balanja ka Peveje..."
"Ya maen aja ke Peveje mah. Belanja mah ntar ajah ama si Bapa..."
*Karunya si Bapa diajak ke Peveje mah. Ulah Pa!! Haha*
Nanti kesanah lagi ya Teh. Sama kamu we..berdua.

Aku khawatir.
Soalnya Ibu kalo lagi ada di tempat baru suka norak.
Ngga kebayang...

menunggu

Jam berapa?
*jam sepuluh*
Aduh,,kepagian...
*ayolah,,kapan lagi?*
Tapi bangunin ya?
*oke*


*Kamu dimana? Lama banget. Pegel... Ampe kutuan nunggu kamu...*
Aduh sori. Aku ngga bangun...
*Kan udah ditelpon...?*
Iyah. Aku ngantuk banget. Maaf...
*tapi aku udah nunggu disini. Sekarang udah jam dua belas lebih.*
Iya maaf. Aku jemput sekarang ya?
*Ckk...*
Halo? Halo? Ahh!



Man do. Yeahh..

Messenger Story (1)

[Kamu]Tadi kemana? Kok tiba-tiba offline?

[Aku]Iyah. Disconnect. Susah lagi deh masuknya... *ngga kok. aku ngga tau lagi mau ngomong apa sama kamu semalem*

[Kamu]Oh. Kirain saya bikin bosen kamu.

[Aku]Ngga kok. Jangan mikir kek gitu... *Bikin bosen? Bikin mati gaya sih iya*

[Kamu]Sibuk ya?

[Aku]Hah?

[Kamu]Tuh statusnya 'busy'...

[Aku]Ngga juga. Pengen aja... *aku pengen kamu nanya,hehe*

BUZZ!!!

[Kamu]Hei

[Aku]Hehehe... Ya?

[Kamu]Off duLu ya.

[Aku]Oh. Oke... *Yahh.... baru bentar juga...*

[Kamu]See you on next conversation!

[Aku]Sipp. *Ga sabar rasanyaaa....*


Kamu has signed out.

Suatu Siang

Mereka duduk berdampingan, menikmati pemandangan lalu lalang orang - orang di depannya.

” Eh, saya kelihatan belum mandi ngga? ” Laki - laki itu bertanya, menatap si perempuan, menunggu jawaban.

” Hmmm… ngga terlalu. Tapi rambutnya agak berantakan… “

Si lelaki mengibaskan rambutnya yang mulai gondrong, ” Memang belum mandi kok! “

” Dasar…! “

Keheningan menyelimuti mereka beberapa saat. Terasa lama. Kikuk. Jengah. Perempuan itu baru menyadari lelaki itu langsung duduk di sebelahnya ketika datang tadi. Amat dekat. Kaki mereka bersentuhan. Si lelaki menatap layar telepon seluler orang di sampingnya, menatapnya lama.

” Itu pacarmu? ” Perempuan itu mengangguk. Keduanya melihat ke gambar wallpaper pada telepon seluler tersebut.

” Bukannya udah tau ya? ” *pake nanya segala*

” Belum kok. Saya ngga tau. ” *bohong*

Keduanya kembali terdiam.

” Mau datang ke reuni SMP ngga? “

” Oh ada? Kapan? Kalo temen - temen seangkatan saya mau, ya saya bakal datang. Kamu mau datang? “

” Ngga tau juga. Temen - temen pada ngga jelas… Ikutan reuni aja yu? “

” Ga sama pacar kamu? “

” Dia ngga mau. Katanya biar pergi ama temen - temen aja. Lagian dia kan ngga se-SMP. “

” Oh… Eh nanti kalo tanding basketnya udah mulai, SMS saya ya. ” Perempuan itu mengangguk.

Keduanya diam lagi. Sibuk dengan pikiran masing - masing. Pembicaraan mereka terhenti disitu. Lagi - lagi tanpa awal dan tanpa penyelesaian.

Pertandingan basket dimulai. Si perempuan mengirim pesan, namun lelaki itu tidak datang sampai pertandingan berakhir.