November 04, 2008

Obsesi atau Ambisi?

Pernah punya sesuatu yang diinginkan?
Pasti. Bukan manusia kalo ngga pernah.
Sangat ingin sampe kita bicara tentang itu terus - menerus?
Pernah?
Aku pernah.
Pernah berusaha dapetin keinginan itu gimana pun caranya?
Bener-bener cita-cita atau cuma ledakan emosi sesaat sih?
Dua-duanya aku pernah.

Menurut yang aku baca di kompas.com,,
Obsesi adalah sejenis ide, emosi, atau bayangan yang tidak terkendali,,sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas.
Kalo udah niat, usaha keras, dan fokus tingkat dewa.. namanya ambisi. Yap.
Sesuatu yang dikerjain dengan memaksakan diri, jadi obsesi. Membabi buta(kasian yah si babi..dibikin buta teruss, hahha).

Aku pernah punya obsesi tentang seseorang yang aku harap..bisa dekat dengannya. He was totally my obsession. I was crazy in love. Deeply. And my best friends said that I was changed in something. Well yeah, he changed me, a lot.
Berharap..dapat menjadi sesuatu yang berarti untuk dia. Meaningful. Tentang dia...yang ngga pernah jadi sesuatu yang istimewa secara nyata. Dekat. Sangat. Tapi kedekatan itu membuatku berpikir...dia ngga akan pernah jadi 'seseorang'.
Lambat laun aku kenal dia... selama itu pula aku memutuskan untuk 'berhenti'.
Berhenti menjadikannya obsesi. Berhenti melakukan sesuatu 'yang bukan diriku'. Waktu itu aku berpikir bahwa aku tidak akan pernah menjadi 'yang berharga' untuk dia.
Ternyata aku salah.
Untuk beberapa waktu yang lama kami hilang kontak..sampai dia menghubungiku duluan. Kami bertukar cerita, sharing, dan mengenang masa-masa dimana kami dekat dulu. SMS yang dikirimkannya cukup buat aku kaget..
"Dyz, why we didn't together before?"
"I thought I couldn't..."
"Well, you did a lot to me. But I was thinking that you'd out of my reach."
Surprise!
I wish I knew. Tapi aku bersyukur. Kalau tau, aku ngga akan pernah berpikir jernih lagi. Kalau tau, aku ngga akan seperti sekarang. Melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang dia. Kalau tau, aku bakal sakit dari dulu.

Obsesi membuat kita gila. Tapi juga membuat kita tertawa saat berhasil melewatinya.
Kenangan membuat kita kuat. Obsesi akan kenangan membuat kita yakin akan keputusan.

No comments: