November 02, 2008

Mencintai Seseorang

Terkadang kita bingung mengartikan perasaan dalam hati sendiri. Susah? Ngga juga. Cuma teramat tak terdefinisikan. Kalo orang matematika bilang,,,istilahnya "tak hingga" atau "tak wajar". Bener ngga? Maaph ya, aku bukan anak Matematika.

Satu - persatu orang - orang datang dan pergi di kehidupan kita. Seperti hidup seonggok makhluk (agak aneh pemilihan kosa katanya,,ahhahaha...). Setiap mortalitas pasti disertai natalitas juga. Ada orang yang berkesan, bahkan terkadang meninggalkan kebencian. Tetapi pasti...ada orang - orang yang meninggalkan sekelumit cerita tertentu dalam kehidupanmu, mungkin hatimu.


Mencintai seseorang itu sebentuk kata kerja kehidupan. Dan cinta, kata 'hidup' yang abstrak. Dalam tak terdefinisi. Ada dengan harapan. Hidup dengan pengalaman. Langkahnya merayap pelan namun pasti. Kalau dari pengalamanku... urutannya kira - kira seperti ini :
*melihat dengan mata*
Kamu sadar ia ada. Nyata. Di sekitarmu. Saat itu kamu berpikir, "Oh. Itu 'dia'." Just it.

*tertarik*
Kamu mulai memperhatikannya. Ingin tahu kehidupannya. Porsinya belum tinggi. Hanya ingin tahu. Biasanya muncul dari obrolan pertama.
"Eh, anak mana si?"
"Pacarnya yang mana ya? Sukur - sukur masi single..."
"Dia nongkrongnya dimana?"
"Temen deketnya gw kenal ngga ya?"
"Orangnya kayak apa seh? Kayaknya anaknya seru..."

*menyukai*
Mulai memperhatikan kebiasaannya. Suka hal - hal kecil yang dia lakukan. Suka sifat tertentu dari dia. Ada indikasi 'membandingkan'. Melihat kelebihan. Bertanya lebih jauh tentang dia...dengan orang terdekatnya yang kamu tau.

*mencintai*
"Asal dengan kamu, aku ngerasa cukup."
"Ngga peduli orang bilang, saya cuma 'sayang' aja. Salah?"
"Ga perlu jadi orang lain di depanku."
"It's just you and me. That's enough."

Kenapa banyak yang nyaman dengan ini, 'cinta'? Karena kita ga akan pernah tahu sebelum mencoba. Ngga akan ada indahnya ketinggian sebelum terbang, meskipun sakitnya jatuh pasti terasa. Kita bahagia dengan perasaan itu.
Kepakan sayap kupu - kupu di perutmu,
keringat dingin yang mengucur di dahimu saat bertemu,
kadar feromon berlebih saat membicarakannya,
perasaan senang tak terkira waktu mengobrol,
degup jantung tak keruan,
hari yang terasa lebih indah di saat terburuk bahkan tersibuk sekalipun...
Pernah mengalaminya? :)


Kamu mungkin mencintainya. Atau pernah mencintainya. Kenapa mungkin? Sebab saat akhir kamu tahu bahwa dia bukan satu - satunya. Dia yang selama ini kamu sayangi tidak pernah tahu dalamnya isi hatimu kepadanya. Sampai kapan? Tergantung sikap kita. Cukup menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Ada pula yang berkata, perasaan kita terasa lebih indah jika kita tidak pernah menemukan keberanian untuk mengungkapkannya. Ah, tergantung persepsi. Masa yang akan datang bergantung pada kuasa Tuhan dan sikap kita sendiri. Kita mana tahu apa yang akan terjadi nantinya. Ya kan?

Jangan pernah menyesal. Perasaanmu kepadanya adalah harta yang berharga. Membuka memori otak kita untuk hidup lebih bermakna, bahkan bisa sebagai awal untuk menjalankan kehidupan berikutnya. Kamu tidak akan pernah melangkah lebih baik jika melupakan rasa sakit atau kegagalan yang dihadapi sebelumnya.

No comments: